Laman

Selasa, 10 April 2012

Pemilihan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran


A. Pendahuluan
Media pembelajaran merupakan kombinasi antara bahan dan peralatan belajar. Bahan adalah perangkat lunak (software) yang mengandung pesan-pesan belajar yang biasanya disajikan melalui alat tertentu, sedangkan alat adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contoh bahan diantaranya buku teks, modul, transparansi, kaset program audio, kaset program video, dll.; dan contoh alat diantaranya OHP, tape recorder, proyektor slide, video/CD player, dan lain-lain.
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena sudah terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media rancangan karena dirancang dan disiapkan secara khusus (media by design)  untuk tujuan pembelajaran tertentu. Kedua kelompok tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. ”If the medium fits, use it!” Mc. Connel (Sadiman, 2007:84)
Penggunaan media bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Dengan media, pembelajaran menjadi lebih menarik, materi lebih mudah dipahami, memungkinkan variasi metoda mengajar, siswa menjadi lebih aktif, serta dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Guru hendaknya dapat memanfaatkan media sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran memerlukan pengetahuan tentang beragam jenis media beserta spesifikasi alat yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Selain itu aspek penting lainnya dalam pengelolaan sumber belajar adalah perawatan media agar terjaga dari kerusakan dan dapat digunakan untuk waktu yang cukup lama.





B. Peralatan Media
         Alat dalam definisi AECT (1977) adalah suatu sumber belajar/komponen sistem instruksional yang merupakan sejenis piranti yang secara tradisional disebut perangkat keras dan digunakan untuk menyajikan pesan-pesan yang telah tersimpan sebagai bahan belajar.   Sadiman (2007:207) mengidentifikasi peralatan media dalam dua kelompok, yaitu peralatan proyeksi (optik) dan peralatan elektronik.
Peralatan proyeksi terdiri dari:
1.      Overhead Projector (OHP)
      Dalam kelompok peralatan proyeksi, OHP adalah peralatan yang paling sederhana karena hanya menggunakan sistem optik, kipas, dan lampu proyektor. Overhead projector berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi.

2.      Microform reader
Alat ini bekerja dengan prinsip kerja proyektor dan berguna untuk membaca bahan-bahan yang disimpan (dicetak) pada film dalam ukuran mikro (ukuran 16 mm dan 35 mm)

3.      Proyektor film rangkai (filmstrip projector)
Proyektor ini digunakan untuk memproyeksikan film rangkai. Berdasarkan modelnya ada yang untuk pemakaian individual dan kelompok, dan ada juga yang dilengkapi dengan perekam kaset audio.

4.      Proyektor film bingkai (slide projector)
Fungsi utamanya adalah untuk memproyeksikan film bingkai. Pada umumnya program film bingkai bersuara, karena itu biasanya dilengkapi dengan pita magnetik.

5.      Proyektor film gelang (film loop projector)
Proyektor ini digunakan untuk memutar film gelang, biasanya menggunakan film 8 mm yang dikemas dalam catridge.

6.      Proyektor film (motion picture projector)
Menggunakan sistem optik, sistem mekanik yang menghasilkan putaran film 24 f/s, dan sistem elektronik, menghasilkan gambar yang diproyeksikan terkesan hidup lengkap dengan suaranya.

Peralatan elektronik terdiri dari:
1.      Radio perekam kaset audio (radio casette recorder)
Alat ini dapat digunakan untuk menerima siaran radio, merekam dan memutar
program audio.
2.      Penala radio
Penala atau tuner adalah rangkaian listrik yang berfungsi untuk mencari gelombang radio dari stasiun pemancar.
3.      Perekam pita audio
Digunakan untuk memutar program audio dalam bentuk open reel

4.      Perekam kaset audio
Dikenal juga dengan kaset dek yang fungsinya untuk memutar dan merekam program audio.
5.      Amplifier
Digunakan untuk menguatkan sinyal listrik sehingga dapat menggerakkan loudspeaker yang menghasilkan gelombang suara.
6.      Loudspeaker
Fungsinya mengubah sinyal-sinyal listrik menjadi suara dengan cara menggetarkan konus sehingga membran bergetar.
7.      Perekam kaset audio sinkron
Sejenis casette recorder yang khusus dibuat untuk kelengkapan penyajian film bingkai bersuara.
8.      Perekam pita video
Video sistem dalam penggunaannya sebagai peralatan pemain ulang (play back) dari suatu program rekaman, terdiri dari minimal satu buah video tape recorder ( atau video casette recorder) dan satu buah monitor atau lebih.
9.      Perekam kaset video
Memiliki kesamaan  fungsi video sistem, tapi memiliki pita yang lebih kecil sehingga berbentuk kaset.
10.  Video disc
Sistem penyimpanan informasi gambar dan suara pada piringan (disc)
11.  Sambang video (video catridge)
VTR yang menggunakan pita yang lebih kecil (1/2 inch) yang dikemas dalam bentuk catridge.
12.  Video monitor
Fungsinya menampilkan gambar pada sistem video.
13.  Proyeksi video
Merupakan alat proyeksi video selain menggunakan monitor tabung atau televisi sehingga gambar menjadi lebih besar.

C. Pemilihan Media
         Terdapat sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih, mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran, yaitu: tujuan pembelajaran, keefektifan, sasaran didik, ketersediaan, biaya pengadaan, dan kualitas teknis.
         Untuk dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran perlu dipertimbangkan beberapa prinsip berikut
1.   Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan
2.  Media adalah bagian integral dari proses belajar mengajar, oleh karena itu penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam perencangan instruksional.
3.   Media apapun yang akan digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa.
4.   Penggunaan berbagai media bukan hanya sekedar selingan atau pengisi waktu, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
Pemilihan media hendaknya obyektif, sesuai tujuan
Penggunaan media secara berlebihan akan membingungkan siswa.
Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya.
D. Pemanfaatan Media
         Program media dibuat dengan rancangan sistematis melalui berbagai langkah pengembangan yang melibatkan tenaga trampil dan ahli, serta menggunakan berbagai jenis peralatan. Dengan cara demikian diharapkan program yang dihasilkan dapat merupakan program media yang efektif. Supaya media pembelajaran itu efektif, pemanfaatan media itu harus direncanakan secara sistematis.
1. Pola pemanfaatan
            Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Sadiman (1986) menjelaskan pola pemanfaatan media pembelajaran sebagai berikut.
a.       Pemanfaatan Media dalam situasi kelas (classroom setting)
Dalam tatanan ini, media pembelajaran dimanfaatkan unuk mencapai tujuan tetentu. Pemanfaatannya pun dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Media pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan tujuan, materi, serta strategi belajar mengajar untuk mencapai tujuan itu.
b.   Pemanfaatan Media di luar situasi Kelas.
      Pemanfaatan media di luar situasi kelas dibedakan dalam dua kelompok utama
1)      Pemanfaatan secara bebas
Pemanfaatan media secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat media mendistribusikan program media itu di masyarakat pemakai, baik dengan cara diperjualbelikan maupun didistribusikan secara bebas. Hal itu dilakukan dengan harapan media itu digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Pemakai menggunakannya menurut kebutuhan masing-masing.
Contoh pemanfaatan:  - pemakaian kaset pelajaran bahasa Inggris
- pemanfaatan siaran radio pendidikan
2)      Pemanfaatan Media Secara Terkontrol
Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik diorganisasikan dengan baik. Dengan begitu mereka menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan, dan mengikuti pola belajar mengajar tertentu. Contohnya: Pemanfaatan siaran radio pendidikan untuk penataran guiru, Pemanfaatan Media untuk mencapai ijazah persamaan SMA.
3)      Pemanfaatan Media Berdasarkan Jumlah orang
a.         Banyak media yang dirancang untuk digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya secara mandiri.
b.      Media dapat digunakan secara berkelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 - 8 orang, atau kelompok besar 9 – 40 orang. Media seperti ini juga memerlukan petunjuk  untuk pimpinan kelompok, tutor, atau guru. Untuk kelompok seperti ini media memenuhi ketentuan: suara yang cukup jelas, gambar yang cukup besar, perlu alat penyaji (amplifier dan proyektor).
c.         Media dapat digunakan secara massal, artinya orang dengan jumlah puluhan, ratusan, ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televisi, atau film. Untuk memudahkan orang belajar sebaiknya kepada peserta diberikan bahan tercetak sebelumnya.
2. Strategi Pemanfaatan
            Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media.
a.       Persiapan Sebelum Menggunakan Media
Persiapan yang baik meliputi:
- mempelajari buku petunjuk yang telah disediakan,
- penyiapan peralatan sebelum digunakan,
- penempatan peralatan media dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan nyaman.
b. Kegiatan Selama Menggunakan Media
      Yang perlu selama menggunakan media menjaga suasana tenang, menghindari gangguan yang memecah perhatian dan konsentrasi.
b.      Kegiatan Tindak Lanjut
Kegiatan tindak lanjut dimaksud adalah proses untuk menjajagi apakah tujuan telah tecapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Oleh karena itu tes yang telah disediakan harus segera diberikan untuk melihat apakah tujuan telah tercapai atau perlu pengulangan. Tindak lanjut lain dapat berupa aktivitas seperti diskusi, percobaan, observasi dll.

E. Penutup
         Terdapat dua jenis peralatan media yaitu peralatan proyeksi dan peralatan elektronik. Peralatan proyeksi terdiri dari: Overhead projector, microform reader, film strip projector, slide projector, film loop projector, motion picture projector. Sedangkan yang termasuk peralatan elektronik ialah: radio casette recorder, tuner, open reel tape recorder, casette recorder, amplifier, loudspeaker, casette synchrocorder, video tape recorder, video casette recorder, video disc, video catridge, video monitor, video projector.
         Pola pemanfaatan media meliputi: pemanfaatan media dalam situasi kelas, dan pemanfaatan media di luar situasi kelas. Pemanfaatan media di luar situasi kelas meliputi pemanfaatan secara bebas, pemanfaatan secara terkontrol, dan pemanfaatan berdasarkan jumlah orangnya. Strategi pemanfaatan menyangkut : persiapan sebelum menggunakan media, kegiatan selama menggunakan media, dan kegiatan tindak lanjut.
         Pemilihan media hendaknya memperhatikan tujuan pembelajaran, keefektifan,
sasaran didik, ketersediaan, biaya, dan kualitas teknis dan mengacu pada prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

AECT (1977) Definisi Teknologi Pendidikan,  Jakarta: Pusat Antar Universitas bekerjasam dengan CV Rajawali

………(2005) Model Pusat Sumber belajar, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

Sadiman, Arief S. (l986) Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada



Tidak ada komentar:

Posting Komentar